Tahukah Anda bahwa air jernih bukan berarti air bersih?

Tahukah Anda bahwa air jernih bukan berarti air bersih?

Jan 9, 2024 | Berita, Blog, Event, Perpustakaan, Uncategorized @id

Air, elemen yang sangat diperlukan dalam kehidupan, memiliki berbagai kegunaan, termasuk minum, memasak, dan mandi. Namun, baik sumber air milik pemerintah maupun swasta dapat menampung kontaminan yang seringkali tidak terlihat namun berpotensi membahayakan. Oleh karena itu, air jernih tidak berarti bersih — dan penting bagi kita untuk mengetahui kontaminan apa saja yang mungkin ada, bahkan di air paling jernih yang Anda lihat.

Ada tiga jenis kontaminan biologis: bakteri, virus, dan kista protozoa. Penting untuk mengetahui ancaman yang ditimbulkannya dan bagaimana melindungi komunitas kita dari ancaman tersebut.

1) Bakteri sebagai salah satu Pencemar Biologis

Kontaminan biologis, yang secara kolektif disebut patogen yang ditularkan melalui air, dapat menyusup ke pasokan air melalui aktivitas hewan, limpasan pertanian, kebocoran limbah, atau bencana alam. Meski berukuran mikroskopis, kontaminan ini menimbulkan risiko kesehatan yang serius jika tertelan. Bakteri yang banyak terdapat di air seperti Vibrio cholera, Salmonella, dan E. coli, dapat menyerang populasi rentan dengan menyebabkan gejala seperti mual, diare, dan, dalam kasus yang parah, rawat inap atau kematian.

2) Kontaminasi Virus

Virus, bahkan lebih kecil dari bakteri, dapat menyebabkan penyakit seperti Hepatitis A, Rotavirus, dan Norovirus. Ukurannya menimbulkan tantangan bagi sistem filtrasi pada umumnya, sehingga filter osmosis balik atau submikron diperlukan untuk menghilangkannya secara efektif. Selain itu, kontaminasi virus, yang dapat menyebabkan mual dan masalah pencernaan, juga dapat menyebabkan infeksi parah yang mempengaruhi organ dalam.

3) Kista protozoa

Kista protozoa, meskipun kurang umum, menimbulkan ancaman kesehatan yang signifikan. Dilindungi oleh cangkang protein yang keras, parasit seperti Giardia dan Toxoplasma, jika tertelan melalui air yang terkontaminasi, dapat menyebabkan gejala seperti diare, penurunan berat badan, dan dehidrasi. Tidak mengherankan jika infeksi protozoa memerlukan antibiotik yang kuat untuk pengobatannya.

Jadi, bagaimana cara menjaga konsumsi air kita dari kontaminan berbahaya?

Sungguh melegakan bahwa terdapat berbagai metode pengolahan air untuk melindungi terhadap patogen yang ditularkan melalui air ini. Metodenya meliputi perebusan, sterilisasi ultraviolet, dan filtrasi. Penggunaan sistem penyaringan air osmosis terbalik juga direkomendasikan karena efektivitasnya yang tinggi dalam menghilangkan lebih dari 99% kontaminan, termasuk bakteri, virus, kista protozoa, logam berat, mineral, pestisida, dan banyak lagi. Sistem ini, yang berlaku untuk sumber air sumur kota dan swasta, beroperasi melalui proses mekanis di mana air diberi tekanan melalui membran filter semipermeabel dengan pori-pori kecil yang memerangkap kontaminan.

Dipasang di antara pasokan air dan keran, sistem osmosis balik memproses sejumlah besar air setiap hari dan sering kali mencakup beberapa tahap untuk meningkatkan pemurnian. Dengan berinvestasi pada sistem penyaringan air reverse osmosis, individu dapat mengurangi risiko yang terkait dengan kontaminan biologis yang ditularkan melalui air, sehingga memastikan air bersih dan aman untuk diri mereka sendiri dan keluarga mereka.

Referensi:
https://aquasureusa.com/blogs/water-guide/biological-contaminants-in-water-what-they-are-and-how-to-protect-yourself
https://quenchwater.com/blog/how-to-tell-if-water-is-clean/

Open chat
1
Scan the code
Hello
Can we help you?